Rumah Senja

Rumah Senja

Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit dolor

CBESSP Rumah Senja: Implementasi skema Perlindungan Sosial Adaptif berbasis komunitas.

Facebook

Perlindungan Sosial Adaptif.

Secara umum, ada 5 komponen tema yang menjadi prioritas utama ketika berbicarq tentang perlindungan sosial adaptif, yaitu: 1) Menurunkan Angka Kemiskinan; 2) Meningkatkan Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja; 3) Meningkatkan Cakupan Penyandang Disabilitas Yang Bekerja di Sektor Formal; 4) Meningkatkan Akses Terhadap Rumah Layak Huni; dan terakhir aspek manajemen yaitu 5) Pemanfaatan dan Pemutakhiran Data Regsosek.

Banyak hal menarik yang saya pelajari selama proses diskusi intens terhadap ke 5 tema di atas.

Bahwa perlindungan sosial yang menjadi tanggung jawab pemerintah harus mampu beradaptasi dengan situasi terkini yang berkaitan dengan fenomena baik alam maupun non alam.

Fenomena alam seperti bencana, atau juga lebih luas pada area yang terkait dengan perubahan iklim yang secara langsung terasa dampaknya pada sektor kehidupan masyarakat harus menjadi acuan dan sudut pandang penting pada saat menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang.

Lebih dari itu, Perlindungan Sosial ini juga diharapkan adaptif terhadap fenomena sosial seperti meningkatnya Usia Harapan Hidup yang berdampak pada meningkatnya populasi warga Lanjut Usia yang masih produktif atau memiliki potensi produktifitas yang baik. Agak unik fenomena pada kelompok Lansia ini. Karena secara usia kelompok Lansia sudah tidak berada pada usia produktif, tidak lagi mendapatkan benefit dari program perlindungan jaminan sosial tenaga kerja, khususnya ketika kita berbicara tentang kelompok Pensiunan Lansia Miskin. Belum lagi ketika kita berhadapan dengan kelompok Lansia yang memang “pensiunan” sektor informal seperti buruh tani, buruh kerja bangunan, buruh pasar, nelayan, dan pekerjaan informal lainnya. Pada kelompok ini bagaimana skema perlindungan sosial yang ditawarkan? Adakah program perlindungan sosial yang sustainable, yang sifatnya berkelanjutan, tidak hanya bersifat sesaat?

Ini tentu menjadi isu kompleks yang menuntut kerja kerja kolektif integratif dalam jangka panjang. Dibutuhkan kerja Pentahelix multisektor dengan framework integratif yang terukur.

Dalam skala dan coverage yang kecil berbasis Dusun, Rumah Senja melalui program Community-Based Epderly Support and Service Program (CBESSP), program Perlindungan Sosial bagi Lansia miskin telah dijalankan sejak Tahun 2020. Secara umum, framework yang digunakan mengacu pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu: 1) Sosial; 2) Ekonomi; dan 3) Lingkungan dengan pendekatan manajemen Pentahelix.

Prinsip dasar perlindungan sosial yang adaptif terinternalisasi di dalam framework tersebut. Misalnya, kegiatan pemberian bahan makanan yang rutin setiap bulannya mengacu pada prinsip Hunger Prevention (SDGs 2) yang merupakan program perlindungan sosial yang adaptif terhadap fenomena sosial termasuk respon terhadap adaptasi perubahan iklim. Hal ini karema bahan makanan yang didistribusikan sebagian besar bersumber dari Integrated Farming yang dikembangkan oleh Rumah Senja dalam skema Ketahanan Pangan Lintas Generasi berwawasan lingkungan berkelanjutan.

Program pengentasan Kemiskinan pada tema Perlindungan Sosial Adaptif, yang pada SDGs 1 senada dengan program Poverty Alleviation, diimplementasikan dalam kegiatan Impact Investment dan penyediaan lapangan kerja ramah Lansia di Rumah Senja. Beberapa Lansia yang sebelumnya bekerja di sektor peternakan misalnya, kehilangan pekerjaan mereka sebagai dampak dari kekeringan panjang (perubajan iklim) yang mengakibatkan sulitnya mencari pakan ternak. Rumah Senja merekrut mereka untuk mengembangkan sistem Integrated Farming yang memungkin kan kegiatan peternakan dipadukan dengan pertanian dan perkebunan yang dikelola secara integratif. Sehingga permasalahan kesulitan pakan ternak dapat diatasi dengan terbangunnya kemandirian dalam menghasilkan pakan melalui penanaman rumput pakan ternak di sela sela komoditas pertanian lainnya.

Berbicara tentang jaminan Kesehatan, yang merupakan determinan utama yang berpengaruh langsung pada produktifitas Lansia, Rumah Senja mengkombinasikan program program Promotif Preventif dengan juga berkontribusi pada aspek kuratif rehabilitatif. Secara rutin Rumah Senja melaksanakan kegiatan peningkatan pengetahuan serta kesadaran Lansia tentang pola hidup bersih dan sehat dengan perspektif pemberdayaan melalui program promosi kesehatan kelompok rentan. Pada aspek kuratif, hingga saat ini Rumah Senja telah memfasilitasi lebih dari 1000 operasi Katarak gratis bagi Lansia, dimana diketahui umum bahwa Katarak merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi menurunnya produktifitas Lansia.

Beberapa aktifitas Rumah Senja tersebut di atas memiliki tujuan utama yaitu tercapainya kualitas hidup yang baik bagi Lansia.

More to explorer

Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat.

Hari Lanjut Usia Nasional 2014. Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat. Bulan Mei ini adalah bulan istimewa bagi Lansia kita di Rumah Senja. Karena